Sahabat Abdima,
Kurikulum 2013 memang telah banyak menyita perhatian publik, bahkan jauh sebelum kurikulum ini diterapkan sudah begitu banyak pro dan kontra dari berbagai kalangan yang bermunculan hingga pada saat mulai di implementasikan oleh Mendikbud secara terbatas sejak tahun pelajaran 2013/2014 dan diimplementasikan secara menyeluruh di sekolah di seluruh Indonesia sejak tahun pelajaran 2014/2015 ada saja tema-tema yang diangkat baik sisi positif maupun negatif kurikulum ini.
Berbeda dengan mendikbud yang telah mengimplementasikan Kuriklum 2013 mulai tahun pelajaran 2013/2014, implemetasi kurikulum 2013 pada madrasah baru mulai dilaksanakan oleh Kemenag mulai tahun pelajaran 2014/2015 yakni satu tahun lebih lambat, meski demikian sebagai guru madrasah kami sangat mendukung kebijakan ini karena menurut kami kemenag ada waktu satu tahun untuk mempersiapkanya sehingga pada saat mulai di implementasikan baik regulasi maupun sarana dan prasarana di madrasah sudah siap.
Namun kenyataan berkata lain, sampai diimplementasikannya kurikulum 2013 pada madrasah, draft PMA tentang kurikulum 2013 pada madrasah yang sejak lama sudah beredar di dunia maya tak juga kunjung menjadi PMA, kemunculan SK Dirjen pun jauh setelah para guru madrasah mengikuti kegiatan sosialisasi kurikulum 2013 jadi materi sosialisasi yang diberikan lebih kepada mapel umum saja, belum lagi masalah buku PAI dan Bahasa Arab yang baru dapat didistribusikan setelah 4 bulan kurikulum berjalan bahkan sampai saat inipun buku mapel umum belum sampai ke madrasah, belum lagi masalah-masalah lain yang begitu beragam antara guru madrasah satu dengan lainya.
Kondisi yang menyelimuti pelaksanaan kurikulum 2013 pada madrasah ini tentu mengundang berbagi macam komentar dan pandangan dari banyak kalangan termasuk diantaranya dari para guru madrasah. Akun media sosial menjadi salah satu jalan mereka menyampaikan komentar/pandangan sebagai reaksi terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 ini. Reaksi para guru madrasah ini menurut kami tak lepas dari beragamnya pemahaman mereka terhadap kurikulum baru tersebut yakni kurikulum 2013.
Bagi rekan-rekan guru Madrasah yang minim sosialisai apalagi tanpa ada bimbingan dan pendampingan tentu penerapan kurikulum baru ini dianggap sebagai suatu hal yang memberatkan, ditambah lagi belum adanya buku kurikulum 2013 dan metode penilaian dan raport yang berbeda dari kurikulum sebelumnya yang dianggap lebih menyulitkan para guru dalam mengerjakanya. Namun bagi rekan-rekan guru Madrasah yang telah banyak berkesempatan mengikuti sosialisasi kurikulum 2013, tentu reaksi yang ditunjukkan akan berbeda.
Ahmadun Aini : fb.com/ahmadun.aini
ide ide besar dalam K13, belum terimplementasi secara baik di madrasah walau secara substansi madrasah sudah banyak melakukan pendidikan karakter jauh sebelum ide besar itu di canangkan, bahkan karena regulasi pemerintah justru madrasah banyak yang kehilangan ke madrasahannya, tereoris oleh zaman, walau ada banyak kelemamahan terutama di bidang administrasi. kalau masalah perubahan karakter bagi MI mungkin agak terasa, apalagi kreatifitas guru sangat tinggi, namun untuk tingkat Aliyah..... belum begitu terasa.... karena merubah mind set remaja, dewasa, anak jelas beda.
Mirasy Kincir : fb.com/mirasykincir
Sebagai wujud dan tanggung jawab sebagai seorang guru, meski sosialisai kurikulum 2013 hanya sekali, maski buku lama tak datang akhirnya print out pun jadi, sosialisasi tentang penilaian sangat kurang sekali, mau isi raport dapat aplikasi malah jadi bingung sendiri, kami tetap melaksanakan kurikulum 2013. Hasilnya bagaimana? Saya kira anda semua dapat memprediksi sendiri,...
Achmad Nadzir : fb.com/achmad.nadzir.3
Substansi K13 adalah bingkai pendidikan di negeri ini, bagaimana isi dari bingkai tersebut, adalah hasil formulasi guru, lembaga, masyarakat dan pemerintah dalam mengolah dan mengelolah substansi K13 menjadi realitas yang membumi dan membudaya dalam dunia pendidikan negeri ini. Namanya saja dunia pendidikan, maka falfasah belajar sepanjang hayat perlu tertanam dalam hati stakeholder pendidikan, keniscayaan itupun ada pada implementasi K13, kita perlu terus belajar tanpa jenuh, untuk pengelolaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut akan K13, menuju pendidikan Indonesia maju dengan bingkai dan isi karakter Nusantara. Karena kita Madrasah, maka karakter muslim yang nasionalis. Terus melangkah K13...
Kholil Jamma : fb.com/kholil.jamma.3
meski baru melaksanakan 4 bln, tp perubahan prilaku peserta didik kls 1 dan 4 sdh terasa. mrk jauh lebih baik; lbh kreatif, lbh semangat, lbh dekat dg guru, lbh memahami pentingnya berprilaku yg baik. Mhn bs dilanjutkan penerapan K.13 nya.
Teddy Mutadi : fb.com/teddy.mutadi
Dalam persepsiku. Kurikulum 2013 adalah kurikulum peradaban. Telah terbukti Kurikulum sebelumnya yang hanya berfokus pada kognitif belum mampu menjawab tantangan moral. K13 adalah "ikhtiar" menyentuh ranah yang belum sepenuhnya tersentuh --- ranah sikap dan keterampilan. Tentu saja hal yang baru ini ada beberapa kelemahan. Tapi tidak harus merobohkan struktur yang indah ini. Salam sukses - madrasah more than just a school.
Mawahib Nadzif : fb.com/mawahib.nadzif
K-13 cocok utk peserta didik tingkat dasar.... perubahan karakter pada anak2 kami sudah mulai kelihatan. alangkah lbh baik K-13 tetap dilanjut. cuma yg perlu di revisi adalah model penilaian yg begitu njlimet... saya lbh setuju K-13 dilanjut dengan revisi model penilaian
Slamet Fatkhurrohman : fb.com/profile.php?id=100007474127737
Selaku guru dibawah binaan kemenag sih ,tinggal bilang sami'na wa atho'na apa kata dirjen pendis.iya kan teman guru madrasah
Romilo Fardan : fb.com/romilo.fardan
Sebenarnya enaknya kurikulum 2013 itu di sillabus dan buku yang di siapkan sesuai tema, tapi kebanyakan tidak enaknya yaitu buku tema yang harus foto copy sendiri oleh lembaga dan sistem penilaian yang terlalu jelimet, tu menurut aku aja. soalnya setelah dihitung-hitung honor Guru sukwan yang hanya 150,000 s.d 250,000 / bulan ditambah TF / 6 bulan kan tidak sebanding dengan jelimetnya tugas guru sukwan itu, Kecuali tunjangan Fungsionalnya naik 500,000 /bln, insyaAllah seberat apapun K 13 tu kan tetap dilaksanakan oleh mereka, ha ha. maaf itu juga pendapatku. Abdi madrasah tetap semangat, maju teruuuus.
Samsul Hidayat : fb.com/juragan.carmad
pendidikan jangan dicampuradukan dengan politik.
Sohani Kamil : fb.com/sohani.kamil
Ikut nimbrung, ach.... sebelumnya mohon maaf... Bijaksana dalam bertindak n cerdas dalam menyikapi kondisi keinginan n kesulitan pada masyarakat adalah lebih utama daripada egoisitas sekelompok yang sudah merasa mampu n cukup dalam menerima n menyikapi kebijakan yg kemudian dipakai untuk menjustifikasi keadaan untuk mengikuti kehendak segelintir orang. Benahi dulu pelakunya hingga matang n siap untuk selanjutnya pasti mau dikasih kurikulum apapun kalau pelaku n masyarakat sdh oke yho pasti enjoy aja. Manakala seorang disuruh menembak dg senjata mutakhir tapi gak pernah tepat sasaran maka jangan salahkan senjatanya, tetapi seharusnya orang tersebut dilatih biar mahir. Janganlah beranggapan sambil jalan juga bisa.
Dahlan Istanto : fb.com/profile.php?id=100001069500053
"egoisitas sekelompok yang sudah merasa mampu n cukup dalam menerima n menyikapi kebijakan yg kemudian dipakai untuk menjustifikasi keadaan untuk mengikuti kehendak segelintir orang "..... "mengikuti kehendak segelintir orang".... "segelintir orang" jelasnya siapa pak @sohani kamil
Mimuh Jati : fb.com/mimuh.jati
Sangat setuju kur. kembali ke KTSP 2006, mending digunakan untuk melengkapi sarana &prasarana, gurunya diangkat pns, kesejahteraan guru meningkat madrasah lebih Jossss, madrasah tepat sekali untk pembentukan karakter bangsa.
Sunarti Narti : fb.com/sunarti.narti.1650
Gpp lanjut asal penilaiannya jgn ribet aja...