Sahabat Abdima,
Pengertian karakter adalah watak, tabiat, pembawaan, kebiasaan. Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara.
Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah system keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, karakter diartikan sebagai sifat-sifat, kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi cirri khas seseorang. (M. Zulfajri dan Ratu Aprilia Senja, 2003: 422). Adapun Hernowo mengartikan karakter sebagai watak, sifat atau hal-hal yang sangat mendasar pada diri seseorang. Karakter juga bisa diartikan sebagai watak, tabiat atau akhlak yang membedakan seseorang denan orang lain. (Hernowo, 2004:175).
Pengertian karakter diatas sama dengan pengertian akhlak dalam pandangan Islam. Akhlak adalah sifat yang muncul dari jiwa seseorang untuk melakukan perbuatan secara tidak sadar dan tanpa peertimbangan terlebih dahulu. Beberapa tokoh yang memberikan pengertian akhlak antara lain adalah Imam Ghazali yang memaknai akhlak sebagai sifat yang tertanam dalam jiwa yang melahirkan berbagai macam perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. (Imam Ghazali, tt: 56).
Perbuatan seseorang akan menjadi karakter atau akhlak jika dilakukan berulangulang dan menjadi kebiasaan dalam perilaku kehidupannya sehari-hari. Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif. Dengan pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis. (Thomas Lickona, E Shapes dan C. Lewis, 2003:2)
Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai proses penanaman nilai-nilai esensial pada diri anak melalui serangkaian kegiatan pembelajaran dan pendampingan sehingga para siswa sebagai individu mampu memahami, mengalami, dan mengintegrasikan nilai-nilai yang menjadi core values dalam pendidikan yang dijalaninya kedalam kepribadiannya.
Dengan menempatkan pendidikan karakter dalam kerangka dinamika dan dialektika proses pembentukan individu, para insan pendidik diharapkan semakin dapat menyadari pentingnya pendidikan karakter sebagai sarana pembentuk pedoman perilaku, pembentukan akhlak, dan pengayaan nilai individu dengan cara menyediakan ruang bagi figur keteladanan dan menciptakan sebuah lingkungan yang kondusif bagi proses pertumbuhan, berupa kenyamanan dan keamanan yang membantu suasana pengembangan diri satu sama lain dalam keseluruhan dimensinya (teknis, intelektual, psikologis, moral, sosial, estetis, dan religius).
Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan memperaktekannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya.
Sumber : Diolah dari berbagai sumber
Demikian artikel mengenai Pendidikan Karakter Dalam Pandangan Islam, semoga ada manfaatnya._Abdi Madrasah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar